Minggu, 30 Maret 2014



Bagaimana Bentuk Kehidupan Lainnya Terjadi?


Manusia tentu bukan satu-satunya makhluk yang ada di bumi. Ada ribuan makhluk hidup lainnya, yang di antaranya kalian ketahui dan banyak yang tidak kalian ketahui. Beberapa di antara makhluk itu ada di sekitar kalian, kalian melihatnya di mana-mana. Akan tetapi, ada pula yang begitu jauh sehingga kalian hanya bisa melihatnya dalam buku-buku atau film. Tetapi, jika kalian melihat lebih dekat semua makhluk ini, kalian akan melihat bahwa semuanya punya satu ciri umum. Bisakah kalian tebak ciri apakah itu? Kita bisa menyebutnya “kecocokan”. Sekarang, mari kita sebutkan cocok dengan apakah suatu makhluk hidup. Mereka cocok dengan:
-         Lingkungan tempat mereka tinggal,
-         Makhluk hidup lain yang hidup bersama-sama dengan mereka
-         Unsur-unsur yang mempertahankan sifat mereka
-         Hal-hal yang memberikan manfaat bagi manusia
Sebelum membahas semua ini, mari kita gunakan contoh sederhana untuk memperjelas maksud “kecocokan”. Pikirkanlah tentang stop kontak dan steker (colokan kabel listrik) di rumah kalian. Keduanya saling cocok sama lain. Tetapi, kenapa kalian bisa menyebutkannya saling cocok satu sama lain? Karena ada dua lubang di stop kontak agar ujung colokan kabel tersebut bisa masuk. Sudah cukup? Lebar dua ujung colokan logam harus sama dengan lebar dua lubang pada stop kontak. Jika tidak begitu, colokan tidak akan pernah klop dengan stop kontak. Jarak antara ujung colokan dengan jarak antara dua lubang stop kontak juga sama. Jika tidak sama, colokan tidak akan pernah masuk ke dalam stop kontak.
Namun, ciri-ciri ini saja tidak cukup untuk membuat colokan cocok dengan stop kontak. Jika colokan itu sangat panjang, maka kembali lagi tidak ada kecocokan. Jika lubang-lubang colokan tidak terbuat dari logam, listrik tidak akan mengalir ke dalam stop kontak. Jika colokan tidak terbuat dari plastik, maka ketika kalian memegangnya, kalian akan terkena strum listrik. Jadi, kurangnya kecocokan dalam alat-alat yang paling sederhana sekalipun menyebabkan alat itu tidak bisa bekerja. Ini berarti bahwa begitu pulalah halnya dengan orang yang menciptakan colokan dan stop kontak itu. Dan dia menciptakannya saling cocok satu sama lain. Dia membuat keduanya bisa dipakai. Tentu tidak mungkin logam dan plastik bisa ada karena kebetulan dan keduanya direncanakan secara terpisah dan tidak sekaligus, karena jika begitu kalian tidak akan pernah menemukan sebuah stop kontak dan sebuah colokan kabel yang saling cocok satu sama lain.
Kecocokan makhluk hidup jauh lebih rumit dibandingkan kecocokan stop kontak dengan colokan kabel, karena makhluk hidup terdiri dari ribuan sistem (sistem di sini berarti: cara kerja tubuh) dan alat tubuh yang harus ada sekaligus secara selaras dan bekerja sama dengan sempurna. Jika kita tuliskan sistem-sistem ini kita akan memenuhi sebuah perpustakaan dengan ratusan buku. Oleh sebab itu, dalam halaman-halaman berikut kita akan membahas secara singkat ciri-ciri sempurna makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah:

- Makhluk hidup cocok dengan lingkungan tempat mereka hidup
Setiap makhluk hidup, di darat atau di air, cocok sempurna dengan tempat tinggalnya. Begitulah mereka diciptakan. Berbagai sistem sempurna memastikan tersedianya zat makanan, perlindungan, dan perkembangbiakan makhluk hidup. Artinya, setiap makhluk hidup dirancang khusus sesuai dengan tempat hidupnya.
Alat-alat tubuh dan gaya hidup makhluk hidup cocok dengan keadaan lingkungannya. Misalnya, burung memiliki sayap yang sempurna untuk terbang di langit. Ikan-ikan mempunyai insang yang diciptakan khusus untuk bernafas dalam air. Jika mereka mempunyai paru-paru seperti kita, mereka akan mati.

- Makhluk hidup cocok dengan makhluk hidup lain yang hidup bersama mereka
Ada beberapa burung dan serangga yang membantu perkembangbiakan tanaman. Artinya, meskipun mereka tidak menyadarinya, mereka telah membantu tumbuhnya tanaman. Misalnya, ketika terbang dari bunga satu ke bunga lainnya, kumbang-kumbang membawa serbuk sari yang menempel. Berkat proses ini, tanaman mampu berkembang biak. Dalam beberapa hal, hewan-hewan melakukan tindakan yang bermanfaat bagi hewan lain. Ikan pembersih, misalnya, membersihkan hewan-hewan yang sangat kecil dari kulit ikan besar sehingga menyebabkan hidup mereka menjadi sehat. Inilah bentuk lain kecocokan.

- Makhluk hidup cocok dengan unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan alam
Tidak ada makhluk hidup, selain manusia, yang mengganggu keseimbangan alam. Bahkan, mereka tercipta dengan sifat-sifat yang mempertahankan keseimbangan itu. Namun, keseimbangan bumi selalu terancam oleh tindakan bodoh manusia. Misalnya, jika manusia menyakiti seekor hewan tanpa kenal ampun, hewan itu akan punah. Punahnya hewan itu menyebabkan jumlah mangsanya meningkat terlalu banyak, yang kelak akan membahayakan hidup manusia dan alam itu sendiri. Jadi, ada suatu keseimbangan alami dalam penciptaan makhluk hidup. Mereka sepenuhnya cocok dengan keseimbangan alam, tetapi kecuali untuk manusia, mereka bisa menyebabkan kehancuran keseimbangan yang sudah tepat itu.

- Makhluk hidup cocok dengan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia
Misalnya, pikirkanlah tentang banyaknya manfaat madu untukmu. Bagaimana kumbang-kumbang mengetahui bahwa kalian memerlukan jenis makanan seperti itu, dan bagaimana mereka menghasilkannya? Bisakah seekor ayam, sapi, atau biri-biri mengetahui kebutuhan makanan manusia dan menghasilkan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Tentu tidak.
Keselarasan yang menakjubkan antarmakhluk hidup ini merupakan bukti nyata bahwa satu Pencipta telah menciptakan mereka. Ini berkat penciptaaan sempurna oleh Allah, sehingga keseimbangan tercipta di bumi.




Program Sempurna dalam Tubuh Manusia

Dalam halaman sebelumnya, kita menyebutkan program sempurna yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia. Berkat program ini, setiap manusia mempunyai mata, telinga, tangan, dan kaki. Juga berkat program ini, meskipun ada perbedaan dalam bentuknya, semua manusia terlihat sangat mirip. Kita mirip dengan kerabat kita, dan beberapa orang mempunyai sifat yang khas karena program ini. Misalnya, orang Cina dan Jepang umumnya mirip satu sama lain, orang Afrika punya warna kulit, bentuk muka, dan bentuk mulut serta mata yang khas.
Sekarang, mari kita pelajari program seperti apakah itu, melalui contoh berikut ini:
Kalian terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana komputer bekerja. Seorang ahli merancang komputer tersebut. Para ahli di pabrik-pabrik khusus dengan bantuan teknologi maju juga menciptakan komponen-komponen tambahan seperti mikroprosesor, monitor, keyboard, CD, pengeras suara, dan seterusnya. Sekarang, kalian mempunyai sebuah mesin yang bisa memproses kerja yang sangat rumit. Kalian bisa bermain game atau menulis apa pun yang kalian inginkan. Namun agar semua ini terjadi, kalian membutuhkan alat yang disebut ”program”. Tanpa program ini, yang khusus dipersiapkan oleh para ahli, komputer kalian tidak akan bisa bekerja.
Selanjutnya, kita tahu bahwa tidak semua program cocok dengan semua tipe komputer. Ini berarti, programmer (orang yang menciptakan program itu) harus mengetahui komputer tersebut maupun software (yaitu alat tempat program itu ditempatkan) yang cocok dengannya. Seperti yang telah kita lihat, kita membutuhkan sebuah mesin dan program yang cocok untuk menjalankan komputer. Tetapi yang lebih penting, jika tidak ada yang merancang dan menciptakan semua itu, komputer kalian pastilah tidak akan bisa bekerja.
Tubuh manusia mirip dengan komputer. Seperti telah kita katakan tadi, ada suatu program dalam sel kita yang membuat kita ada. Sekarang pertanyaannya, bagaimana kejadiannya sehingga program ini bisa ada? Jawabannya pasti:
Allah, Yang Maha Perkasa, secara khusus telah menciptakan semua manusia. Allah-lah Yang menciptakan tubuh kita serta program yang membentuknya.
Tetapi jangan salah. Jika kita pikirkan dengan cara lain, sangat mustahil membandingkan tubuh manusia dengan sebuah komputer. Tubuh kita jauh lebih hebat daripada komputer yang paling rumit sekalipun. Otak kita saja, misalnya, jauh lebih rumit daripada komputer.
Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang bayi terlahir ke dunia.
Mula-mula, ada suatu bagian yang sangat kecil dalam rahim ibu. Kemudian dari hari ke hari bagian yang sangat kecil ini tumbuh dan mulai terbentuk.
Tinggi tubuh kalian, warna mata kalian, bulu mata kalian, bentuk tangan-tangan kalian, dan ratusan ciri-ciri kalian semuanya ditentukan sejak awal dari kejadian paling pertama keberadaan kalian. Semua informasi ini tersimpan dalam program awal yang ditempatkan Allah dalam sel-sel. Program ini begitu sempurna dan terperinci sehingga para ilmuwan baru saja mulai bisa memahami bagaimana semua itu bekerja.
Sesuai dengan program yang ditempatkan Allah di dalam tubuh kita, kita mulai tumbuh perlahan. Itulah sebabnya pertumbuhan tubuh kita tidak terlihat aneh. Perlu waktu lama untuk tumbuh. Kita pasti akan terkejut jika program ini bekerja dengan cepat. Mata bayi yang baru lahir, yang tiba-tiba menjadi mata orang tua pastilah akan sangat mengejutkan.

Keberadaan Manusia



Pernahkah kalian memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata, ”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu manusia pertama, tercipta. Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya. Sekarang, ada satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.
Adam AS, seperti kita, adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah. Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.
Jangan pernah lupa bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan sesuatu itu pun terjadi. Dia punya kekuasaan yang menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari tanah. Ini mudah bagi Allah.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.
Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu. Badu berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja. Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat dari garis-garis yang bagus pula. Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu menggambarnya.
Untuk memahami semua ini, kalian tidak perlu melihat seniman dan pelukis gambar Badu itu. Tentu kalian sudah paham bahwa pembuat gambar Badu itu telah menentukan sifatnya, bentuknya, dan warnanya, serta bagaimana cara bicaranya, jalannya, atau lompatannya.
Setelah melihat contoh ini, pikirkanlah dengan baik tentang hal berikut: Orang yang tidak setuju bahwa Allah-lah yang menciptakannya sebenarnya juga telah berbohong, sama saja seperti Badu yang kita bicarakan tadi.
Sekarang mari kita misalkan, bahwa orang seperti itu berkata pada kita. Mari kita lihat cara orang ini mencoba menerangkan bagaimana dia dan semua manusia tercipta.
 “Aku, ibu dan ayahku, orang tua mereka, dan orang tua yang pertama tinggal di bumi di masa lalu muncul secara tak sengaja. Kejadian tak sengaja (kebetulan) ini menciptakan tubuh, mata, telinga, dan seluruh bagian tubuh kita.”
Kata-kata orang ini, yang mengingkari Allah yang telah menciptakannya, sama saja dengan kata-kata Badu tadi. Satu-satunya perbedaannya adalah, Badu tercipta dari garis-garis dan cat di selembar kertas. Orang tadi, sebaliknya, adalah manusia yang tubunya terdiri dari daging dan tulang. Tetapi, adakah bedanya? Bukankah orang tersebut adalah makhluk yang tubuhnya lebih rumit dan lebih sempurna dari tokoh kartun Badu tadi? Bukankah tubuhnya terdiri dari jantung, hati, darah, dan banyak lagi? Dengan kata lain, jika Badu mustahil terjadi secara tak sengaja, maka tentu akan lebih mustahil lagi jika manusia tersebut tercipta secara tak sengaja. Sekarang, ayo kita tanya orang tersebut:
”Kamu punya tubuh yang bagus yang tidak ada cacat dan celanya. Tanganmu bisa memegang benda-benda dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada mesin yang canggih. Kamu bisa berlari dengan kakimu. Kamu punya pandangan mata yang sempurna, lebih tajam daripada kamera yang kualitasnya tertinggi. Kamu tidak pernah mendengarkan suara-suara yang tidak kamu inginkan. Tidak ada radio atau tape yang bisa menghasilkan suara sejernih itu. Banyak bagian-bagian tubuhmu yang tidak kamu sadari bekerja bersama-sama agar kamu tetap hidup. Misalnya, meskipun kamu tidak bisa mengendalikan apa-apa agar jantung, ginjal, atau hatimu tetap bekerja, semua itu tetap saja bekerja tanpa cacat dan cela. Sekarang, ratusan ilmuwan dan insinyur bekerja tanpa kenal lelah untuk merancang mesin-mesin yang mirip dengan alat-alat tubuh ini. Namun, usaha mereka tidak menghasilkan apa pun. Inilah buktinya, kamu adalah makhluk yang sempurna, yang tidak bisa ditiru oleh manusia. Bagaimana kamu menjelaskan ini?”
Orang yang mengingkari bahwa Allah-lah yang menciptakan segalanya mungkin akan berkata:
"Aku juga tahu bahwa kita punya tubuh yang tidak bercela dan alat-alat tubuh yang sempurna. Tetapi aku yakin bahwa: atom-atom yang tidak hidup dan tidak sadar muncul sekaligus tanpa sengaja untuk membentuk alat-alat tubuh dan tubuh kita."
Kalian tentu bisa melihat bahwa kata-katanya ini tidak masuk akal dan aneh. Berapa pun umurnya dan apa pun pekerjaannya, orang yang menyebutkan hal seperti ini tentu tidak mampu berpikir dengan jernih dan mempunyai pemikiran yang keliru. Dan yang mengejutkan, kita sering sekali menemukan orang yang yakin dengan hal yang tak masuk akal ini.
Karena mesin yang paling sederhana pun pasti ada yang membuatnya, makhluk yang rumit seperti manusia tentu tidak bisa terjadi dengan tak sengaja. Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia pertama. Allah juga yang menciptakan alat-alat tubuh manusia pertama itu sehingga bisa berkembang biak dan sehingga muncullah keturunan-keturunan berikutnya. Allah memastikan bahwa umat manusia akan terus berkembang biak dengan program yang dimasukkannya dalam sel-sel manusia itu. Kita juga terjadi berkat program yang diciptakan oleh Allah ini, dan terus tumbuh sesuai dengan program itu. Yang akan kalian baca mengenai masalah ini di halaman-halaman berikutnya akan membuat kalian bisa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kenyataan bahwa Allah, Pencipta kita, memiliki kekuasaan dan kearifan yang tak terbatas.